Cara menjodohkan merpati menjadi topik menarik dalam dunia burung. Beberapa orang memilih untuk memelihara merpati sebagai hobi, sedangkan yang lain memutuskan untuk menjalankan bisnis penghasilan. Apapun tujuannya, menjodohkan merpati menjadi langkah penting dalam memperoleh burung betina dengan kualitas terbaik.
Saat memutuskan untuk menjodohkan merpati, terdapat beberapa faktor harus dipertimbangkan. Hal ini meliputi kualitas atau karakteristik burung, serta kecocokan antara jantan lalu betina. Menjodohkan merpati bukanlah tugas mudah, tetapi dengan persiapan matang serta pemahaman cukup, proses ini bisa berjalan lancar.
Bagi sebagian orang, memilih perjodohan merpati mungkin tampak seperti suatu hal yang mudah. Namun, perlu diingat bahwa burung merpati memiliki keunikan tersendiri. Bahkan para pemilik sudah berpengalaman pun masih perlu mempertimbangkan berbagai faktor dan sifat burung dimiliki sebelum memutuskan untuk menjodohkannya.
Memilih pasangan yang tepat adalah hal penting dalam menjodohkan merpati. Jangan hanya memilih jantan atau betina terlihat sehat atau stamina sedang bagus. Sebagai calon peternak, harus memilih merpati jantan lalu betina memiliki kualitas terbaik serta bisa menjadi teladan di kandang.
Persiapan Menjodohkan Merpati
Mendapatkan pasangan merpati cocok untuk dijodohkan adalah hal penting dalam perawatan merpati. Berikut adalah persiapan menjodohkan merpati:
1. Menentukan Merpati Jantan dan Betina
Langkah awal sebelum menjodohkan merpati adalah dengan memilih merpati jantan dan betina yang akan dipasangkan. Ada beberapa cara untuk menentukan jenis kelamin pada merpati diantaranya.
- Melihat bentuk tenggeran, pria memiliki tenggeran lebih besar dibandingkan wanita.
- Melihat bentuk kepala, pria memiliki kepala lebih besar lalu lebih bulat dibandingkan wanita.
- Melihat posisi lubang cloaca, terdapat perbedaan pada jarak antara lubang cloaca dengan anus pada merpati jantan maupun betina.
- Melihat perilaku kawin, merpati jantan akan sering memperlihatkan tarian kawin atau “cooing” ketika disekitar betina.
2. Pemilihan Pasangan Merpati yang Cocok
Setelah mengetahui jenis kelamin pada merpati, saatnya memilih pasangan merpati yang cocok. Yang perlu diperhatikan dalam pemilihan pasangan merpati cocok adalah.
- Melihat usia merpati, pasangan merpati sebaiknya memiliki usia berbeda maksimal 2 tahun.
- Melihat asal induk, sebaiknya pasangan merpati yang dipilih memiliki induk tidak terlalu berkerabat agar keturunan dihasilkan sehat.
- Melihat karakteristik merpati, sebaiknya pasangan merpati memiliki karakteristik seimbang dan senang berdekatan dengan pasangannya.
3. Perawatan Sebelum Penjodohan
Sebelum dipasangkan, merpati harus dilakukan perawatan maupun persiapan agar kondisi optimal saat penjodohan. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan:
- Memberi makanan baik lalu seimbang dengan kandungan nutrisi cukup.
- Memastikan kandang tempat merpati dijaga kebersihan lalu tidak berantakan.
- Memberi asupan garam pada air minum merpati untuk menjaga daya tahan tubuh.
- Memberi vitamin lalu suplemen untuk menjaga kondisi kesehatan merpati.
- Memberikan waktu cukup bagi merpati untuk beradaptasi dalam situasi penjodohan nantinya.
Dalam menjodohkan merpati penting adalah persiapan sebelum penjodohan dilakukan. Dengan adanya persiapan matang maka merpati bisa dipasangkan dengan baik maupun dapat menghasilkan keturunan sehat atau berkualitas.
Cara Menjodohkan Merpati
Merpati merupakan salah satu jenis burung yang terkenal dengan kesetiaan maupun kemampuannya dalam diri menuju rumahnya. Beberapa orang cenderung memeliharanya untuk tujuan balap dan pameran.
Namun, menjodohkan bisa menjadi tantangan jika seseorang tidak memiliki pengetahuan mengenai hal tersebut. Berikut beberapa langkah cara menjodohkan merpati anti gagal.
1. Pilih Pasangan yang Tepat
Cara pertama dalam menjodohkan merpati adalah memilih pasangan tepat. Yang terbaik adalah pasangan merpati muda dengan lawan jenis usianya hampir sama.
Selain itu, juga harus memastikan bahwa pasangan tersebut berasal dari jenis sama dengan merpati yang memiliki sifat ataupun perilaku berbeda tergantung jenisnya. Pastikan burung jantan dalam keadaan sehat dan cukup makan karena akan memudahkan proses perkawinan.
2. Persiapkan Sarang
Merpati membutuhkan tempat aman serta nyaman untuk berkembang biak. Kotak sarang harus cukup luas agar pasangan dapat kawin atau betina dapat bertelur. Kotak sarang sebaiknya ditempatkan di tempat yang tenang untuk menghindari gangguan sehingga dapat mempengaruhi proses perkembangbiakan.
3. Proses Kawin
Merpati jantan akan mendekati betina dengan mengeluarkan suara menderu dan berjalan mengelilingi betina. Jika betina menerima ajakan pejantan, mereka akan kawin.
Proses kawin memakan waktu beberapa detik, serta bisa terjadi beberapa kali dalam sehari. Proses kawin bisa memakan waktu hingga beberapa bulan, serta pasangan tersebut akan kawin hingga betina bertelur.
4. Merawat Telur
Setelah betina bertelur, penting untuk merawatnya. Kotak sarang harus bersih, serta telur harus tetap hangat maupun kering. Telur akan menetas setelah 14 hari anak ayam akan lahir.
Sangat penting untuk menyediakan makanan ataupun air bersih bagi anak ayam saat mereka tumbuh. Diperlukan waktu sekitar 14 hingga 18 hari bagi anak ayam untuk mendapatkan bulunya maupun belajar terbang.
Perawatan Setelah Merpati Menjodohkan
Merpati merupakan salah satu jenis burung yang banyak diternakkan oleh banyak orang. Merpati bisa menjadi hobi sampingan, bahkan bisa menjadi sumber nafkah bagi para penghobinya.
Salah satu hal harus diketahui adalah cara menjodohkan merpati agar hasil ternakannya sehat dan berkualitas. Tidak hanya itu saja, perawatan setelah merpati menjodohkan juga sangat penting untuk dilakukan agar dapat menjaga kesehatan dan kebugaran sang burung pasca melahirkan.
Ada beberapa hal yang harus dilakukan untuk merawat merpati setelah menjodohkan. Berikut penjelasannya.
1. Cek Kesehatan Merpati
Hal pertama harus dilakukan setelah merpati bersuamikan dan beranak adalah memeriksakan kesehatan merpati tersebut ke dokter hewan. Hal ini penting dilakukan untuk memastikan apakah kondisi kesehatan merpati baik-baik saja.
Dokter hewan akan memeriksa kesehatan merpati secara menyeluruh termasuk memeriksa wajah, mata, hidung, paruh, dan telinga. Selain itu, pemeriksaan juga dilakukan pada fisik dan sistem reproduksi merpati.
2. Menyiapkan Kandang
Setelah merpati hamil lalu melahirkan, maka sarana penampungan seperti kandang atau sangkar harus dipastikan bersih. Hindari membuat kandang yang terlalu sempit atau terlalu sesak agar merpati bisa bergerak leluasa.
Jangan lupa juga memberikan alas kandang empuk lalu hangat. Pilihlah material aman maupun tahan lama untuk membuat sangkar sehingga tidak mudah rusak.
3. Pemberian Makanan dan Minuman yang Cukup
Ketika merpati baru saja melahirkan, memberikan nutrisi yang tepat sangatlah penting. Berikan makanan mengandung nutrisi cukup seperti biji-bijian, biji bunga matahari, kapulaga, jagung, kacang hijau, serta beras merah.
Kandungan nutrisi pada makanan ini sangat membantu dalam memenuhi kebutuhan nutrisi merpati pasca melahirkan. Selain itu, pastikan pemberian air minum cukup atau sesuai. Berikan air minum bersih serta segar agar merpati tetap sehat dan segar selalu.
4. Pembersihan Kandang
Rutinitas perawatan atau kebersihan pada sangkar sehingga merpati perlu dilakukan agar merpati tetap sehat. Lakukan pembersihan setidaknya sekali seminggu pada sangkar ataupun jangan lupa membersihkan kotoran di dalam sangkar agar tidak mengundang penyakit.
Selain itu, lakukan juga grooming atau perawatan bulu merpati, seperti menjaga kebersihan maupun kekeringan bulu, agar tetap bersih lalu terbebas dari parasit.
Kesimpulan
Dari pembahasan di atas, dapat kita simpulkan bahwa cara menjodohkan merpati merupakan proses tidak mudah dan membutuhkan kesabaran serta perhatian cukup. Pemilihan induk yang tepat, pengaturan kandang baik, serta pemberian pakan cukup menjadi faktor penting dalam menjodohkan merpati.