Ternak lele di drum atau Aquaponik adalah metode bercocok tanam modern terus memunculkan inovasi baru di Indonesia. Metode ini kini semakin populer di kalangan petani yang ingin meningkatkan produktivitas tanaman secara bersamaan dengan untung besar.
Ternak lele di drum ini memang sangat cocok diterapkan di area perkotaan memiliki lahan terbatas, karena dapat diusahakan di rumah saja dengan memanfaatkan barang bekas drum sebagai wadah ikan atau air.
Aquaponik sendiri adalah teknik bercocok tanam terdiri dari budidaya tanaman dan ternak ikan secara bersamaan dalam suatu lingkungan terintegrasi atau saling mendukung. Khusus untuk ternak lele di drum, ikan lele akan hidup di dalam drum diisi air dengan ditambahkan sistem aerasi, sementara tanaman ditanam di atas drum tersebut.
Dalam sistem aquaponik, air mengandung zat-zat hara atau kotoran ikan akan mengalir ke sistem penyaringan, kemudian diolah lagi menjadi sumber nutrisi untuk tanaman. Sementara itu, tanaman akan menyerap zat-zat hara diperlukan dan menghasilkan oksigen dibutuhkan ikan. Ingin tahu apa saja persiapannya? Mari simak ulasan dibawah ini.
Cara Ternak Lele di Drum
Lele atau ikan catfish menjadi salah satu ikan air tawar paling diminati oleh masyarakat Indonesia. Sebagai ikan cepat tumbuh dan memiliki daging lezat, lele menjadi bahan makanan populer di Indonesia.
Ternak lele di drum menjadi pilihan bagi para peternak yang ingin memulai budidaya lele dengan mudah. Berikut ini adalah cara mudah ternak lele di drum dengan harga terjangkau:
1. Persiapan Drum
Langkah pertama dalam memulai ternak lele di drum adalah persiapan wadah atau drum. Pilih drum plastik berukuran 200-250 liter telah dibersihkan. Potong drum menjadi dua bagian.
Bagian atas dapat digunakan sebagai tempat pakan atau bagian bawah sebagai tempat ikan. Pada bagian bawah drum, buat lubang sekitar 5 cm dari dasar sebanyak 6-8 lubang untuk sirkulasi air. Tempatkan drum di dataran rata.
2. Persiapan Air
Persiapan air adalah tahap sangat penting dalam ternak lele di drum agar ikan dapat hidup hingga tumbuh dengan baik. Gunakan air tanah sudah jernih. Untuk setiap drum 200-250 liter, sediakan 150 liter air diambil dari sumur atau sungai. Pastikan pH air antara 6,5-7,5. Ukur pH air dengan menggunakan alat pH meter atau memakai indikator pH dijual di toko ikan.
3. Persiapan Bibit Lele
Selanjutnya, persiapkan bibit lele berkualitas. Belilah bibit lele dari peternakan terpercaya ataupun sehat. Untuk setiap drum ukuran 200-250 liter, tambahkan sekitar 50-75 ekor bibit lele. Sebaiknya tambahkan probiotik untuk membantu pertumbuhan bakteri berguna untuk kesehatan ikan.
4. Pemberian Pakan
Selama masa pemeliharaan, ikan lele memerlukan pakan cukup untuk pertumbuhan dan kesehatannya. Pakan ikan lele tersedia di pasaran. Untuk memberikan pakan dapat dilakukan dua atau tiga kali sehari. Berikan pakan cukup untuk ikan, jangan terlalu banyak ataupun terlalu sedikit. Sebagai acuan, berikan pakan antara 5-7% dari berat ikan per hari.
5. Pemanenan dan Pemasaran
Jangka waktu pemeliharaan untuk ikan lele dibudidayakan di drum adalah sekitar 4-6 bulan. Berat ikan rata-rata mencapai 300-400 gram dapat dijual ke pasar lokal. Tarik jaring atau keluarkan ikan dari drum untuk dijual.
Untuk memenuhi kebutuhan pasar akan ikan catfish sangat diminati, sebaiknya gunakan teknologi pembesaran ikan tepat ataupun sekiranya memungkinkan, ditambahkan dengan penambahan oksigen pada air optimal. Sehingga ikan dapat tumbuh lebih cepat, serta sehat.
Keuntungan Ternak Lele di Drum
Ternak lele di drum sedang menjadi trend di kalangan peternak ikan air tawar. Lele yang biasanya dibiarkan di kolam dengan ukuran standar berkisar 2×2 meter, sekarang dapat dipindahkan ke dalam drum plastik berukuran 200 liter sebagai media budidaya lebih efisien. Selain lebih hemat tempat, ternak lele di drum juga memiliki banyak keuntungan lainnya.
1. Peningkatan Produksi dan Perkembangan Lebih Cepat
Ternak lele di drum dapat memberikan hasil produksi lebih maksimal karena unsur teknologi pada media budidaya tersebut. Proses pergerakan air yang terjadi di dalam media budidaya drum dapat mempercepat pertumbuhan atau perkembangan ikan lele.
Jika dalam kolam ikan lele biasa membutuhkan waktu kurang lebih 4 bulan untuk mencapai ukuran panen, di dalam drum, ikan lele sudah siap panen dalam waktu 2 hingga 3 bulan saja. Ini tentu saja membuat waktu produksi menjadi lebih singkat dan lebih optimal.
2. Pemeliharaan Mudah dan Hemat Biaya
Ternak lele di drum memudahkan dalam hal perawatan. Selain ukurannya lebih ringkas, pemeliharaan ikan lele di dalam drum juga lebih mudah, efektif, serta efisien. Hal ini tentu saja lebih hemat biaya karena pemelihara dapat melakukan lebih banyak perawatan dalam sehari sehingga membuat peningkatan dalam produksi ikan.
Selain itu, pemeliharaan ikan lele di dalam drum juga meminimalisir resiko serangan penyakit dari faktor lingkungan luar. Dengan adanya media drum sebagai tempat budidaya ikan, peternak dapat mengontrol serta memonitor kondisi ikan dengan lebih baik.
3. Ukuran Hampir Tidak Terbatas
Satu drum plastik berukuran 200 liter mampu menampung hingga 50-70 ikan lele dengan ukuran 8-10 cm. Peternak hanya perlu membuka pelapis drum atau membersihkan nya setelah beberapa siklus pemeliharaan. Ini tentu saja memberikan keleluasaan tersendiri bagi peternak ikan untuk memperluas skala produksi serta mengoptimalkan tempat tersedia.
4. Harga Ikan Lele Lebih Tinggi
Harga pasar untuk ikan lele hasil ternakan di dalam drum lebih tinggi dibandingkan penjualan ikan lele hasil ternak biasa. Hal ini disebabkan juga oleh kecepatan pertumbuhan dan perkembangan ikan lele lebih cepat.
Dengan panen lebih cepat dihasilkan sebelum ukuran maksimal dikarenakan pemanfaatan ruang rendah, maka kualitas ikan lele yang dihasilkan pun akan lebih baik. Hal ini tentu saja membuat ikan lele hasil ternakan di dalam drum memiliki nilai jual lebih tinggi di pasaran.
Tips Mengatasi Masalah Ternak Lele di Drum
Jenis ternak lele di drum memang menjadi pilihan peternak ingin memanfaatkan lahan sempit. Namun, pemeliharaan lele di drum juga memiliki beberapa tantangan harus diatasi dengan baik. Berikut adalah tips mengatasi tantangan ternak lele di drum:
1. Masalah Kualitas Air
Kualitas air sangat penting untuk keberhasilan budidaya lele di drum. Penting untuk memeriksa pH air dan kekeruhan, suhu, oksigen terlarut, serta kadar nitrat atau nitrit. Menjaga kadar oksigen terlarut pada level cukup tinggi secara terus-menerus dengan tambahan aerasi atau pengadukan, serta menambahkan bakteri pengurai dalam air dapat membantu mengatasi masalah kualitas air.
Selain itu, menjaga kebersihan drum dan perlengkapan sekitarnya seperti filter dan selang juga penting dilakukan untuk menghindari kontaminasi yang dapat mengganggu kesehatan ikan lele.
2. Masalah Pemberian Pakan
Pemberian pakan pada lele di drum dapat menjadi masalah jika tidak dikelola dengan baik. Terlalu banyak memberi pakan dapat menimbulkan masalah kesehatan pada ikan lele seperti obesitas atau timbulnya penyakit. Sementara itu, pemberian pakan yang kurang juga dapat menghambat pertumbuhan ikan lele.
Sebaiknya, tentukan jenis pakan tepat dan sesuai dengan fase pertumbuhan ikan lele serta jangan memberikan makanan melebihi kebutuhan atau di luar jadwal pemberian pakan. Pastikan juga pemberian pakan dilakukan dengan cara higienis, sehingga tidak menimbulkan kontaminasi pada air dan ikan lele.
3. Masalah Pemicu Stres Pada Ikan Lele
Stres dapat terjadi pada ikan lele akibat adanya perubahan di lingkungan budidaya seperti perubahan suhu, lama cahaya, bahkan penanganan yang salah saat penangkapan atau pemindahan ikan lele. Hal ini dapat menyebabkan terganggunya sistem kekebalan tubuh ikan lele sehingga membuat ikan menjadi lebih rentan terhadap serangan penyakit.
Kesimpulan
Dari pembahasan telah disampaikan, terdapat banyak manfaat dalam melakukan ternak lele di drum. Selain mudah untuk dijalankan, ternak ini juga memberikan keuntungan finansial signifikan bagi para peternak. Selain itu, dengan menggunakan sistem bioflok, kita dapat mengurangi penggunaan air dan meningkatkan kualitas air digunakan untuk beternak.